Channelpers.com, Luwu Timur -Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang diwakili Medik Feterinar dok. Hewan Ummi Fahmi Menyampaikan Dalam Sosialisasinya, Terimakasih kepada Pemerintah Desa walaupun bersifat dadakan masih memfasilitasi kami untuk melakukan sosialisasi ini di Desa Sumber Agung Kecamatan Kalaena kediaman Wayan Ardiyasa. Rabu 23/05/2023
"Bukan di Luwu Timur saja yang terjangkit Virus ASF tetapi berbagai daerah juga terserang dengan wabah ini, Virus ASF sangat ganas, karna Virus ini memakan kelopak tubuh babi itu sendiri,"ungkap dok.Hewan Ummi Fahmi
"Ciri-ciri babi yang terjangkit virus ASF terjadi pendarahan yaitu keluarnya darah di mulut, hidung bahkan darah keluar bercampur dengan kotorannya," penjelasan dok. Hewan Ummi Fahmi
Ummi juga menyampaikan Bagi yang habis babinya tidak luput pasti mau berternak babi kembali, jangan membeli babi atau memasukan babi dahulu, ada istilahnya istirahat kandang tiga sampai tiga bulan bahkan tahunan untuk memutus mata rantai virus tersebut
"Jangan mengambil babi dengan jumlah yang banyak tapi cukup satu atau dua ekor untuk menguji virus yang ada dikandang Kami membawa 40 paket Inspektan", ujarnya
"Virus ini suka berada di tempat yang lembab Jadi disarankan masyarakat untuk membuka atap kandang demi memutus mata rantai virus, Jangan ada orang lain yang melintas di sekitaran kandang, hanya pemilik kandang yang dibolehkan, karna jangan sampai orang tersebut membawa virus,"saran dok. Hewan
"Tidak dianjurkan menyemprot di siang hari karna virus di siang hari bersembunyi di tempat yang lembab, disarankan penyemprotan dilakukan di pagi hari atau sore hari," lanjutnya
Disela-sela Sosialisasi, Ketut Bagiasa Salah satu masyarakat peternak babi yang terkena dampaknya menanyakan, adakah program pemerintah untuk menangani kekosongan bibit babi kedepan dan kalaw memang belum ada bisakah dinas terkait mengadakan pembahasan di tingkat Kabupaten
"sebagaimana kita ketahui musibah ini adalah musibah global tentunya para peternak kedepan agak Sulit untuk mencari bibit, sebagai kelangsungan usaha peternakan masyarakat kecil," ungkap Ketut Bagiasa
Ummi menjawab "Untuk saat ini pak belum ada, sebab Anggaran tahun ini sudah mempunyai/ terbagi dengan pos masing- masing, Insya Allah kita Tahun depan usulkan, tetapi kami tidak janji karna bibit sekarang langkah karna virus ini mewabah secara global dan harus dipastikan apakah virus ini masih ada atau sudah punah," penjelasan dok. Hewan Ummi Fahmi yang bisa di kutip
dok. Hewan Ummi Fahmi juga menjelaskan Cara penguburan babi yang mati dibuatkan lubang dengan kedalaman 2,5 M serta disimpankan Kaporit diatasnya. Sementara ini Jumlah Kematian Babi teravdet Tanggal 22 Mei 2023 Berjumlah 21.812 ekor untuk Kabupaten Luwu Timur
Lap: M.Faizi/rdn/channelpers