Channelpers.com, Luwu Timur -Bunda Paud Hj. Sufriaty Budiman Bahagia dengan Penampilan Siswa/Siswi TK dalam Kegiatan Camping Day, dirangkaikan Penamatan dan Pelepasan TK se-Kecamatan Kalaena bertema “Bergerak Bersama Sukseskan Transisi PAUD – SD yang Menyenangkan menuju Pendidikan Berkualitas, Berkarakter Profil Pelajar Pancasila”, di Lapangan Kecamatan Kalaena, Kamis (17/6/2023).
Dalam sambutanya Bunda Paud Hj. Sufriaty Budiman mengungkapkan rasa kegembiraannya yang disambut dengan berbagai kegiatan Siswa/siswi TK/Paud, Kegiatan yang dibawakan anak-anak usia dini, dapat mengalahkan orang Dewasa.
"Awal saya masuk saya tidak membayangkan kalau kegiatan yang di laksanakan seperti ini, yang ada dibayangan saya adalah seperti biasanya. Ada kegiatan, kita duduk mungkin anak-anak mempersembahkan tarian dan lain sebagainya dan selesai," Ucap Hj. Sufriaty Budiman
"Namun di kesempatan ini ada pemandangan yang berbeda di Kecamatan Kalaena, ini merupakan satu inovasi gebrakan dari Pemerintah Kecamatan Kalaena bersama seluruh guru, Kepala Sekolah paud, bersama Kepala Desa, Bunda-bunda Paud yang ada di Kecamatan Kalaena dan tidak terlepas dari kerjasama dengan PKK khususnya di Pokja II yang memang menjadi tugas dan tanggung jawabnya adalah bagaimana dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan," Ungkap Hj. Sufriaty Budiman
Tentunya kebahagiaan yang di rasakan pada kesempatan ini bukan hanya orang tua murid, bukan hanya para guru, bukan hanya semua yang mengambi andil dalam kegiatan ini ikut bangga dan bahagia.
"Saya secara pribadi, sebagai bunda Paud juga tidak kalah bahagianya, senangnya melihat anak-anak kita yang masih usia dini, lebih bisa menampilkan berbagai hal, yang boleh jadi mengalahkan orang dewasa," Tutur Hj. Sufriaty Budiman
Hj. Sufriaty menambahkan melihat dari awal ada anak TK yang mendampingi MC Dewasa, sedini mungkin anak ini sudah bisa dilepas secara mental, yang kedua ia melihat yang memimpin Lagu Indonesia Raya sesuai dengan ketukannya 4/4. Ini tidak terlepas dari andil atau didikan ibu/bapak gurunya.
"Belum lagi, saya melihat anak-anak yang membaca doa, ini berarti anak-anak yang baca doa, sudah bisa membaca, karena mungkin dia tidak bisa menghafalkan doanya, tapi yang saya lebih kagumi lagi dilanjutkan dengan pembacaan Surah Abasa dengan cara dihafalkan, Surah Abasa terdiri dari 42 ayat, belum tentu orang dewasa menghapalkannya, Tetapi anak kita mampu menghafalkannya secara lancar dan tidak tersendat-sendat, Saya pribadi hanya 1 sampai 2 ayat saja selebihnya saya belum mampu menyelesaikan 42 ayat," Tambah Hj. Sufriaty Budiman
"Namun ada hal yang lebih penting, apa yang kita capai pada kesempatan ini belum selesai. masih jauh, masih panjang, yang mereka dapatkan pada sekarang ini hanya merupakan pondasi, apabila pondasi ini tidak bisa kita jaga tidak bisa kita rawat, tidak bisa kita tingkatkan, maka akan sia-sia, Mari kita jaga dan tingkatkan", ajaknya
Untuk program kementrian pendidikan, untuk masuk sekolah SD tidak dituntut untuk bisa baca tulis, tetapi bagaimana anak-anak dapat mengenal Agama, Bagaimana mereka bisa menghargai, dan menghormati dengan temannya sendiri, ada sesuatu yang mereka butuhkan minta tolong, ada sesuatu kesalahan yang dibuat minta maaf, mau pinjam barang tenannya boleh pinjam nanti dikembalikan, itu yang di ajarkan di bangku TK/ Paud.
"Walaupun terkait dengan baca tulis itu dapat kita ajarkan namun Ibu-ibu jangan kecewa kalaw anaknya tamat TK/Paud karena masih ada program pembelajaran sampai Kelas 2 SD. Dalam memasuki SD Siswa tidak di tuntut untuk baca tulis, namun guru, bagaimana mereka diperkenalkan dengan lingkungan yang baru serta teman-temannya". Ucap Sufriaty
Sambungnya kembali Yang diterapkan pada saat ini adalah Program Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mengapa dikatakan yang menyenangkan, karena kita mengajarkan/ mengenalkannya dengan cara menyenangkan tanpa ada tekanan.
"Ibu-ibu jangan ada tekanan kepada anak-anak untuk harus bisa membaca, Ibu-ibu jangan pesimis kalau anaknya tidak bisa baca masih ada pembelajaran di sekolah SD, Karena ketika masuk SD tidak serta Merta masuk sekolah langsung belajar tapi diperkenalkan dengan lingkungannya dan kondisi alam diluar sana, bagaimna anak-anak masuk sekolah tidak merasa ditekan, tapi merasa girang untuk masuk sekolah", tuturnya pada akhir sambutannya.
Lap: Muh. Faizi
Editor: Rusdin