Channelpers.com, Luwu Timur -Kepala Dina Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur yang diwakili Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Siswanto, SP.T, MM, menyampaikan dalam sambutannya pada tudang sipulung kecamatan kalaena, Rabu, (7/6/23) pada musim ini diawali Dingan Rapat Komisi Irigasi.
Siswanto menjelaskan terkait buka tutup perairan untuk persawahan.
"dengan Kapan kita buka air kapan kita Tutup air, tetapi disitu Rens pak, kita bisa diantara itu tapi tidak boleh mundur, untuk tutup air tangga 1 November bisa saja kita sepakati tanggal 15 Oktober, kemudian buka di tanggal 15 bisa saja kita buka di tanggal 20 tidak masalah", ujarnya.
"untuk musim ini, Kecamatan Kalaena itu Insya Allah mendapat bantuan benih, tetapi jumlahnya terbatas, hanya 424 Hektar, ini program mandiri benih, benihnya itu Berlabel Ungu yang secara tehknis dengan cara tanam pindah, Kami mendapat bantuan benih 3000 dari Provinsi, kami bagi ke Tujuh kecamatan, Kecamatan Kalaena dapat jatah 500 hektar, ternyata yang sanggup 424 Hektar, tapi tidak apa-apa karena memang ini secara teknis sulit, masalahnya adalah tenaga tanam dan alat tanam, itu masalahnya" Ucap Siswanto
"Kemarin juga di Kecamatan Mangkutana Molor tanam tidak sesuai dengan kesepakatan itu karena pengolahan tanah, setelah kami hitung-hitung bukan Traktornya yang kurang, tetapi yang dibelakang traktornya yang kurang (operator), makanya kedepan kami minta bantuan ke bapak/ibu untuk mengusulkan Lewat Musrembang, traktor yang operatornya diatas traktor, karena sekarang belanja traktor sistim hibah, kalaw bukan lewat Musrembang kami sulit untuk menganggarkannya, kita mencari di Anggaran APBN Kementrian, Kalau tidak melalui Musrembang", lanjutnya.
Musim kali ini Dinas pertanian bersama penyuluh melakukan uji coba di BPP Wotu, dengan Varietas Inpari 48, dengan luas 1,20 Hektar, mendapatkan hasil 41.900.000 setelah dikeluarkan biaya operasional.
"Ini menjawab tantangan kita tentang budidaya terkait pupuk , karena petani selalu beralasan pupuk sulit,terlambat. makanya kami selalu sarankan dalam tudang sipulung untuk menggunakan pupuk organik padat/Kompos hanya menambahkan KCL dan BPC, dengan berat hasilnya panen 8 ton 700 Kg per Hektarnya, Itulah sebabnya kita selalu menyarankan kepetani dalam penggunaan pupuk organik padat, jangan berharap pada pupuk kimia bagaimana kita bisa mengembalikan kesuburan tanah", jelasnya.
"Di Kecamatan Kalaena ini petani sudah panen dengan penghasilan yang cukup, dengan harga yang tinggi, pesan saya, hasil yang kita bawa pulang itu bukan milik kita semua, ada titipan dari sang pencipta,karena ada haknya tetangga kita yang kurang mampu, tempat ibadah kita, tolong itu dihitung, kasi haknya pak , saya yakin semakin banyak kita berbagi, bukannya rejeki kita berkurang, bahkan semakin rejeki kita semakin banyak sebagai modal kita kedepan,semua agama mengajarkan hal itu" Tutur Siswanto
Kepala Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalaena Jean Gloria Lengkong, SP Menyampaikan dalam sambutannya di Kecamatan Kalaena masih sedikit yang belum panen.
"Sejak 4 bulan yang lalu ditugaskan sebagai Koordinator di BPP Kecamatan Kalaena, tapi Saya melihat semua panennya, Dari Evaluasi dari hasil laporan teman-teman," Ucap Jean Gloria Lengkong
" Berdasarkan hasil ubinan dan monitoring teman-teman di tingkat lapang, Luas panen pada saat ini sudah 2.200, 33 dari luas tanam 2.324,29 Hektar, untuk luas tanam pada musim lalu jadi masih ada 123,96 hektar akan segara habis panennya di Minggu kedua bulan Juni 2023," Ungkap Jean Gloria Lengkong
Lap: M. Faizi
Editor: Rusdin