Dalam kesempatan ini, Hj. Sufriaty Budiman mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pendidik, bagaimana melakukan pembelajaran yang menyenangkan kepada peserta didik dalam tahap transisi Paud ke SD.
"Lembaga Paud merupakan masa bermain sambil belajar bagi anak-anak, oleh karena itu, saat memasuki tahap ke Sekolah Dasar perlu adanya proses membangun enam kemampuan pondasi anak yang dilakukan secara bermakna dengan cara yang menyenangkan agar tujuan tersebut tercapai,” jelas Sufriaty.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, proses transisi yang dapat diterapkan oleh para pendidik untuk anak didik mereka nantinya sangat perlu diperhatikan dan implementasikan dengan baik.
“Pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru tidak dibolehkan melakukan Tes Calistung (Membaca, Menulis dan Berhitung) sebagai syarat masuk SD. Begitu pun dimasa transisi Paud ke SD, guru tidak boleh memaksakan anak-anak agar bisa Calistung," katanya.
Hj. Sufriaty juga mengapresiasi para guru yang hadir dan berharap untuk tetap profesional melaksanakan tanggung jawabnya dalam masa transisi Paud ke SD.
“Mendidik anak usia dini bukanlah hal yang mudah, butuh banyak kesabaran. Saya sangat salut pada para guru dalam mendidik puluhan anak usia dini. Mari kita menjaga kolaborasi ini sehingga insya Allah apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita secara bersama-sama dapat dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan, Bunda Paud mengunjungi siswa-siswi masa transisi Paud ke SD di kelas sembari memantau proses belajar yang sedang berlangsung.
Turut Hadir pada kegiatan sosialisasi ini, Ketua Forum Komunikasi Transisi Paud ke SD, Kabid Paud dan PNF, Kabid Pembinaan SD Dinas pendidikan Luwu Timur, Pengurus Pokja Bunda Paud Kabupaten Luwu Timur dan Kepala Sekolah SDN 238 Mallaulu Malili beserta jajarannya. (res/ikp-humas/kominfo-sp)