Prosesi Upacara Mattompang Pusaka dilakukan oleh Bupati bersama 20 anggota Pompessi Luwu yang jumlahnya disesuaikan dengan usia Kab. Luwu Timur saat ini yang ke-21 Tahun.
Dalam prosesi tersebut, setiap pusaka dibersihkan dan disucikan secara bergiliran hingga selesai yang bertujuan merawat warisan pusaka bernilai sejarah dan budaya. Setelah itu, kemudian dibawa ke ruang pameran dan disimpan dalam kaca guna mencegah kerusakan saat kegiatan pameran berlangsung.
Ditemui setelah prosesi Upacara Mattompang Pusaka, Bupati secara singkat menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia pelaksana terutama kepada Pompessi Luwu beserta seluruh pihak yang terlibat sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
"Upacara Mattompang Pusaka merupakan tontonan sekaligus tuntunan tradisi tentang sejarah masa lalu yang sangat luar biasa dan akan menjadi bekal ilmu bagi generasi muda. Semoga kegiatan seperti ini masih akan terus berlanjut dalam upaya kita menjaga dan melestarikan tradisi budaya di Tana Luwu," harapnya.
Setelah Prosesi Upacara Mattompang Pusaka selesai, Bupati dan Wakil Bupati beserta tamu undangan menerima Buku Jejak Peradaban Besi Luwu yang diterbitkan oleh Disparmudora Luwu Timur yang berisi tentang sejarah dan koleksi pusaka di Tana Luwu.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan Atraksi Pencak Silat Al Battar Makassar, Musikalisasi Puisi Peradaban Luwu serta Live Music.
Turut hadir, Analisis Kebijakan Ahli Madya, Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora RI, Yuslan, Wakapolres Luwu Timur, Kompol Syamsul, Asisten Pemerintahan & Kesra, Aini Endis Anrika, Kadis Parmudora, A. Tabacina Ahmad, Perwakilan OPD, Camat Nuha, Hariyadi Hamid, Lurah Magani, Rany Syam, Pemerhati Pusaka se-Sulawesi, serta para undangan. (ul/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp)
Tags
Berita Daerah