Simulasi yang diselengarakan oleh Pokja IV TP PKK Lutim bekerjasama BPBD Lutim ini melibatkan 300 peserta diantaranya TNI/Polri, Tagana, Basarnas, TP PKK Kabupaten, Tim PSC Dinas Kesehatan, TP PKK Kecamatan, TP PKK Desa/Kelurahan, anak sekolah dasar dan narasumber/fasilitator pendamping simulasi BPBD Provinsi.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan peran perempuan dalam kegiatan penanggulangan bencana. Perempuan memegang peranan strategis, para ibu, istri, dan saudara perempuan memiliki peran vital dalam melakukan evakuasi keluarga dan memberikan peralatan medis, serta membangun komunikasi saat terjadi bencana.
Pasalnya, perempuan menjadi pihak yang paling dominan, paling sering memikirkan bagaimana keselamatan anggota keluarga ketika terjadi bencana.
Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty mengatakan, secara umum simulasi bencana gempa bumi tahun 2024 ini diselenggarakan agar masyarakat, dan TP PKK kabupaten, kecamatan, dan desa memiliki wawasan, pengetahuan dan keterampilan untuk penyelamatan diri kepada keluarga dan masyarakat apabila terjadi bencana.
"Dengan dilaksanakannya simulasi ini, semoga dapat membangun dan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman/potensi bencana melalui peran serta pemerintah, TP PKK, masyarakat dan dunia usaha," harap Hj. Sufriaty dalam laporannya.
Sekda Lutim, H. Bahri Suli yang membuka kegiatan ini memberika apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini terlebih khusus kepada TP PKK Lutim yang telah menyiapkan dari awal kegiatan ini dengan sebaaik-baiknya sehingga bisa kita lakukan.
"Apa yang kita lakukan hari ini tidak berkaitan dengan apa yang terjadi saat ini di Kabupaten Luwu karena program ini memang sudah dipersiapkan dan ini dilakukan agar bagaimana kita mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana di Kabupaten Luwu Timur," ujarnya.
Ia menilai, hal-hal seperti ini memang harus dipersiapkan dengan baik karena bencana ini kita tidak tahu kapan terjadi, seperti yang saat ini terjadi di Luwu, tidak ada yang tahu bahwa akan terjadi bencana banjir dan longsor yang besar sehingga menimbulkan banyak kerusakan bahkan ada yang meninggal.
"Oleh karena itu, apresiasi yang tinggi kepada TP PKK beserta seluruh yang terkait sehingga bisa melakukan kegiatan seperti yang kita laksanakan pada pagi hari ini," terang H. Bahri Suli.
Kegiatan simulasi ini diawali saat masyarakat lagi bersantai dan anak-anak sekolah sedang menjalani proses belajar mengajar, tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang membuat masyarakat beserta anak-anak sekolah panik dan berhamburan keluar ruangan.
Setelah itu, para relawan yang tergabung dalam TNI/Polri, Satpol PP, Damkar, Basarnas, mulai mulai datang untuk menyelamatkan warga dan murid-murid sekolah untuk diarahkan ke tempat aman atau posko siaga bencana yang telah didirikan untuk menjalani perawatan. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)