Turut hadir, Sekretaris Dinkes Lutim, Andi Tulleng, Direktur Klinik Mata Malili, H. Hamris Darwis, Penanggungjawab KMM, dr. Affan Azhari, Sp.M, Ketua Tim surveyor, dr. H. Rudianto Joto, M.Kes, Anggota Tim, H. Alimuddin, SKM, M.Kes serta segenap Tim KMM.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinkes Lutim, Andi Tulleng berharap kedepan Klinik Mata Malili ini bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
"Tentu harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana sehingga bisa lebih optimal lagi," kata Andi Tulleng.
Andi Tulleng menjelaskan bahwa, di Kabupaten Luwu Timur dalam memberikan pelayanan kesehatan sudah UHC (Universal Health Coverage) sejak tahun 2017 sampai sekarang dan 18 Puskesmas telah disurvei, dimana 16 puskesmas ini mendapat predikat paripurna dan 2 utama.
"Mudah-mudahan bapak dan ibu yang melakukan survei di Klinik Mata Malili ini, bukan hanya untuk memotret tetapi memberikan kontribusi bagaimana meningkatkan performa klinik," harapnya.
Selaku Direktur Klinik Mata Malili, H. Hamris Darwis mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada KMM untuk
memberikan layanan kepada masyarakat, serta ikut mengawal kemajuan di bidang kesehatan.
"Sebagai wujud kesungguhan dalam mengemban kepercayaan tersebut, kami berkomitmen untuk selalu mengutamakan kualitas layanan. Sehingga, mampu memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan pelanggan kami, saat ini hingga seterusnya sesuai dengan visi, misi klinik mata Malili," terang Hamris Darwis.
"Kami juga akan memastikan ketersediaannya tenaga medis, Dokter Umum, Dokter Spesialis dan tenaga kesehatan lain yang terlatih dan memiliki kompetensi profesinya," tambahnya.
Hamris Darwis menjelaskan bahwa, di KMM juga tersedia ruang tunggu, ruang informasi, poli umum, THT, Mata, dan ruang apotik.
"Walaupun namanya klinik mata tetapi kita juga berupaya menyiapkan layanan lain. Buktinya kami minta kerjasama dengan dokter ahli THT, dokter ahli gizi, sehingga kita berharap dengan adanya dokter spesialis ini bisa lebih mudah dijangkau dan menjadi pusat pengobatan," harap Direktur KMM.
Sementara Tim surveyor, H. Alimuddin, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa, tim dari LAFKESPRI akan banyak melihat dan menelusuri dokumen-dokumen terkait penilaian akreditasi kemudian berproses secara lanjut.
"Saya yakin di hari berikutnya nanti, mungkin tidak selesai tuntas tapi kita akan berikan kesempatan untuk diperbaiki dan dikirim melaui google drive kepada kami dan diteruskan ke kementrian dan kelembaga untuk dilakukan penilaian," jelasnya.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan dokumen-dokumen secara daring, dan di tahap berikutnya akan dilakukan pengecekan secara fisik dengan melihat fasilitas penunjang yang ada di Klinik Mata Malili. (dew/ikp-humas/kominfo-sp)