Kegiatan yang dipimpin langsung Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir didampingi Kepala Subdirektorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas, Syarifuddin Mabe Parenreng beserta Tim ini turut dihadiri para Kepala OPD, para Camat, para Kepala Desa, Lurah dan Tokoh Masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus mengalami peningkatan dari 75,41 poin menjadi 75,84 poin di tahun 2023 dan Lutim sebagai kabupaten capaian IPM tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan.
"Tentu dengan capaian positif pembangunan daerah tersebut, tidak membuat kita berpuas diri, tapi menjadi pijakan untuk Kabupaten Luwu Timur ke depan sehingga menjadi daerah yang semakin maju," kata Rapiuddin.
Lebih lanjut Rapiuddin menjelaskan bahwa, capaian kinerja di tahun 2023, terus mengalami peningkatan status desa dari tahun sebelumnya dengan rincian; 24 desa status desa mandiri, 59 desa status desa maju dan masih tersisa 42 desa status desa berkembang, dan sejak tahun 2022 sudah tidak ada lagi desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal.
"Secara khusus, saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi serta penghargaan yang tinggi kepada pemerintah desa, dunia usaha, dan seluruh elemen masyarakat serta stakeholder yang telah memberikan dukungan dan kontribusi nyata dalam mewujudkan capaian program pembangunan daerah ini," ucap Staf Ahli Pembangunan.
Terakhir, Staf Ahli Pembangunan mengatakan bahwa, kini perjalanan Lutim terus bergerak maju, membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Dengan semangat yang tak pernah padam, Bumi Batara Guru siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkontribusi pada kemajuan indonesia.
"Oleh karena itu, kita bertekad untuk terus melakukan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Luwu Timur," harapnya.
Sementara Kepala Subdirektorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas, Syarifuddin menjelaskan bahwa, di tahun 2024 akan mengusulkan KKN berubah menjadi program dengan beberapa model salah satunya inovasi dan kolaborasi.
"Transformasi KKN yang dimaksud adalah upaya kita untuk beradaptasi di masyarakat, dalam artian jika masyarakat butuh di bidang perikanan, itu yang akan kami berikan. Dan tentu kita berharap transformasi ini lahir karena ada kebutuhan masyarakat lewat pemerintah daerah, desa supaya kampus itu tidak berdiri sendiri," kata Syarifuddin.
"Kita mengharapkan mahasiswa menjadi agen inovasi yang lahir membawa motivasi baru dimana mereka ber-KKN dan tentu berkelanjutan," tambahnya.
Olehnya itu, Syarifuddin mengatakan, dengan adanya inovasi dan kolaborasi diharapkan KKN ini bisa berkontribusi pada pembangunan daerah.
"Dengan dibahasnya tidak lanjut ini, kita juga berharap di tahun 2024, program yang kita ajukan sudah ada di dalam RKPD dan RPJMD. Jika kriterianya terpenuhi, maka kami akan siapkan mahasiswa-nya," tutup Syarifuddin. (dew/ikp-humas/kominfo-sp)