Kegiatan gotong royong ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Cendana Hitam Timur, Diman. Warga, baik laki-laki maupun perempuan, bahu-membahu mengisi tanah ke dalam geobag berwarna putih yang kemudian dipikul dan disusun rapi sepanjang 100 meter.
Geobag adalah geotekstil berbentuk kantung yang diisi dengan pasir atau tanah dengan volume 0,3 meter kubik hingga 10 meter kubik. Produk ini digunakan sebagai metode alternatif pengganti batu dalam proteksi pantai, lereng sungai, atau saluran yang rentan terhadap erosi akibat arus sungai atau gelombang laut. Geobag terbuat dari material geotekstil woven dan non-woven dengan bahan polimer polypropylene (PP) atau polyester (PET), yang dijahit dengan benang berkekuatan tarik tinggi untuk menahan gaya erosi air.
Geobag untuk warga Desa Cendana Hitam Timur merupakan bantuan dari Balai Besar Pompengan-Jenebarang sebanyak 200 kantong, guna mengantisipasi luapan air Sungai Kalaena yang hampir setiap musim hujan selalu mengancam lahan sawah warga akibat penurunan tanggul proteksi di wilayah tersebut.
"Ada 200 kantong geobag yang diisi dengan tanah untuk menahan luapan air sungai sehingga tidak masuk ke persawahan warga sebagai akibat dari turunnya tanggul," ujar Diman, Sekdes Cendana Hitam Timur, di sela-sela kegiatan gotong royong warga.
Sementara itu, Camat Tomoni Timur, Yulius, yang menyaksikan langsung aktivitas pengangkutan geobag yang telah diisi tanah oleh warga, mengapresiasi Kepala Balai Besar Pompengan yang telah memberikan bantuan geobag kepada warga Cendana Hitam Timur setelah melakukan peninjauan kondisi tanggul beberapa waktu lalu.
"Mewakili warga Cendana Hitam Timur, kami mengucapkan terima kasih kepada Balai Besar Pompengan yang sudah memberikan bantuan geobag. Semoga bantuan ini bermanfaat dalam menahan luapan sungai agar tidak masuk ke areal persawahan," ujar Yulius. (Ikp-humas/kominfo-sp)