Menurut Ir. Rahman, even kebudayaan yang digelar setahun sekali ini patut mendapatkan apresiasi. Agenda ini mampu menghidupkan kreativitas warga dan pelaku UMKM.
Lewat kegiatan ini pula kita bisa melihat banyak budaya nusantara di Kecamatan Tomoni.
” Kita menyaksikan tarian Butho yang di iringi dengan kuda lumping, selama ini kita hanya tau tarian kuda lumping saja. Dan itu cukup membuat kita terhibur.
Ada juga tarian dari Suku Dayak Kalimantan. Yang disebut tarian terbang tinggi. Ini juga ada dalam roadshow kebudayaan di Timoni. ” Ungkap Ir. Rahman.
Ketiga anggota dewan ini juga ikut memberikan saweran kepada setiap penari yang tampil terbaik saat itu. Saweran dianggap sebagai bentuk dukungan dan motivasi agar tetap melestarikan budaya masing – masing.
” Yang suku jawa, bali, lombok tetaplah pada jati dirinya, meskipun tinggal di Luwu Timur, dengan demikian itu akan menjadikan Luwu Timur ini unik dengan keragaman tersebut.
Kemeriahan acara yang diawali dengan Devile Kebudayaan dari desa se-Tomoni, Puskesmas dan Sekolah ini ditutup dengan Dero bersama. Masyarakat pun tumpah dan membuat lingkaran didepan panggung utama kala musik dero mulai diputar.
Tags
Berita DPRD