Rapat tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan seperti Polsek, Danramil, kepala desa, kepala sekolah, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kepala dusun, koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan pendamping desa.
Dalam arahannya, Yulius menekankan pentingnya rapat koordinasi ini untuk membahas isu-isu strategis yang dihadapi masing-masing unit kerja di wilayah kecamatan Tomoni Timur.
“Kehadiran bapak dan ibu dalam rapat ini sangat penting. Kita bisa mendapatkan informasi terbaru mengenai kegiatan yang sedang dilaksanakan serta masalah yang dihadapi, sehingga kita bisa mencari solusinya bersama,” kata Yulius.
Puskesmas Tomoni Timur mendapat giliran pertama untuk memaparkan sejumlah kegiatan Pos Kesehatan. Program yang dipresentasikan antara lain Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang mencakup pengelolaan air limbah, jamban sehat, sampah, dan pengelolaan air minum. Program ini menyasar masyarakat yang masih mengalami masalah dengan STBM.
Selain itu, Puskesmas juga menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di desa, serta mengajak partisipasi aktif dari masyarakat.
“Puskesmas hanya bersifat sebagai penggerak, masyarakatlah yang diberdayakan,” jelas Ibu Muli, mewakili Kepala Puskesmas Tomoni Timur.
Puskesmas juga akan melaksanakan program integrasi layanan primer untuk memperkuat pelayanan kesehatan di desa dan kelurahan. Desa Margomulyo akan menjadi pilot proyek kegiatan ini, dengan harapan masyarakat bisa dilayani di Pustu oleh dokter, sementara petugasnya akan didanai oleh desa. Namun saat ini masih tahap sosialisasi
Kapolsek Tomoni Timur, yang diwakili oleh Kanit Intel Bill Tamolida, menyampaikan terima kasih kepada para kepala desa dan tokoh masyarakat yang telah membantu menjaga keamanan. Ia juga mengingatkan para orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anak agar terhindar dari hal-hal negatif seperti narkoba dan penggunaan knalpot brong yang mengganggu.
“Mari kita awasi aktivitas anak-anak kita, terutama saat mereka berada di luar rumah pada malam hari,” harap Bill.
Dalam rapat tersebut, peserta juga menyampaikan berbagai masukan, seperti masalah inflasi yang menghantui masyarakat, kelangkaan pupuk di tingkat petani, dan masalah vaksinasi hewan pembawa rabies.
Di bidang pendidikan, Wagiran, yang mewakili sekolah tingkat SD, melaporkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan dimulai pada 24 Juni serta menekankan pentingnya memperketat zonasi pendaftaran agar terjadi pemerataan jumlah siswa di seluruh sekolah.
Beberapa kepala desa juga memberikan laporan terkait kondisi wilayahnya saat ini. Kades Margomulyo misalnya, minta integrasi layanan primer untuk Margomulyo sebagai percontohan agar tidak dilakukan tahun ini mengingat APBDes sudah Ketuk palu, apalagi insentifnya nanti akan dibiayai oleh desa. (Ikp-humas/kominfo-sp)