Kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan komitmen dukungan pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan dalam upaya penurunan stunting dan mendukung kegiatan pelaksanaan intervensi serentak di posyandu.
Turut hadir pada Kegiatan ini Kabag Hukum, Ketua Baznas Kab Luwu Timur, Kepala Bapelitbangda, Dohri As’ari, Kepala Dinas Kesehatan, dr.Adnan, yang sekaligus sebagai Narasumber, Sekertaris Dinas P2KB, I Dewa Putu Alit, Para Kepala OPD, Para Camat, Para Kepala Puskesmas, Tenaga Nutrisionis, Satgas Stunting, Kepala Desa/Lurah, Koordinator PKB/PLKB, Serta seluruh jajaran TPPS lingkup kabupaten Lutim.
Dalam sambutannya, Wabup Akbar mengatakan, peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator dan target Prevalensi Stunting pada Balita yaitu sebesar 14 persen tahun 2024.
"Melalui rapat koordinasi hari ini, saya menekankan bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting melalui komitmen pemerintah yang tidak pernah kendur," ungkapnya.
Adapun Prevalensi stunting Kabupaten Lutim berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 yaitu sebesar 26 persen.
"Dalam Percepatan penurunan stunting dan untuk memastikan konvergensi antar program memerlukan komitmen yang kuat, bukan hanya pada tenaga kesehatan saja, melainkan membutuhkan keterlibatan kita semua," tutup Akbar.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan berita acara komitmen bersama dalam rangka percepatan penurunan stunting oleh Ketua TPPS Lutim, Kepala Dinas Sosial, Kepala Baznas, Camat TomTim, Kepala Puskesmas Wawondula, Kepala Desa Taripa, Koordinator PKB/PLKB Kecamatan Burau, dan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada 10 Desa dengan penurunan prevalensi stunting tahun 2020-2023. (mil/ikp-humas/kominfo-sp)