Dalam perbincangan yang berlangsung santai, sejumlah masalah mendasar diutarakan oleh warga. Salah satu keluhan yang paling disoroti datang dari kelompok ibu-ibu yang menyoroti ketiadaan akses jembatan penghubung di atas sungai selebar 20 meter yang memisahkan desa mereka dengan desa terdekat. Akibatnya, anak-anak sekolah kesulitan menyeberangi sungai tersebut, terutama pada musim hujan, yang menyebabkan keterlambatan dan ketidakamanan bagi mereka.
Selain itu, pimpinan dan pengelola pesantren di desa tersebut juga menyampaikan harapan mereka terkait bantuan program pendidikan yang diterima lembaga pendidikan agama. Mereka berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kebutuhan pesantren dan sekolah sekolah agama, mengingat perannya yang vital dalam pendidikan keagamaan di desa.
Segmen pemuda desa turut angkat bicara, mengeluhkan buruknya akses jaringan komunikasi seluler di desa yang terpencil itu. Menurut mereka, kesulitan mengakses jaringan telepon dan internet menjadi hambatan utama dalam berkomunikasi dan mengakses informasi, yang penting bagi perkembangan dan kemajuan desa mereka.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat menekankan perlunya perhatian lebih terhadap infrastruktur desa, seperti jalan tani dan sarana pertanian yang belum memadai. Ia juga menyoroti pentingnya upaya proteksi lahan yang rawan longsor, mengingat kondisi geografis desa yang rentan terhadap bencana alam.
Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Akbar Andi Leluasa dengan sigap menyatakan bahwa sebagian besar masalah yang disampaikan akan diatasi melalui anggaran kabupaten yang semakin membaik dari tahun ke tahun. Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan di daerah seperti Desa Batu Putih dapat didukung melalui anggaran dari pemerintah pusat.
“Pengembangan pesantren, swasta, dan sekolah keagamaan sudah dilaksanakan selama ini oleh Bupati Budiman, tetap dilanjutkan bahkan akan ditingkatkan lagi sesuai aturan yang berlaku, Infrastruktur pedesaan dan pertanianu menjadi tetap menjadi proritas utama, tetap dilanjutkan dan ditingkatkan. Kita juga akan memanggil pihak penyedia sarana prasarana komunikasi seluler untuk mengatasi masalah jangkauan signal di beberapa desa yang belum maksimal. Kita harus bekerja sama untuk membangun daerah ini. Percayalah, bersama kita bisa,” ujar Akbar, yang disambut dengan apresiasi dari warga yang hadir.