Dalam pelatihan ini, peserta diajari cara mengolah daun kelor menjadi puding dan kapsul yang mudah dikonsumsi. Olahan kelor dipilih karena kandungan gizinya yang tinggi dan cocok untuk membantu pemenuhan nutrisi balita, terutama yang mengalami masalah gizi kurang atau stunting.
Camat Tomoni Timur, Yulius, hadir dalam pembukaan acara ini bersama Pj. Kepala Desa Cendana Hitam Timur, Rini Gustini Rusli, dan sejumlah narasumber serta pendamping desa. Dalam sambutannya, Camat Yulius mengapresiasi inisiatif pelatihan ini sebagai langkah tepat untuk meningkatkan kesehatan balita di desa.
"Dari data yang ada, di Desa Cendana Hitam Timur tercatat ada dua balita stunting dan tiga lainnya underweight. Ini menjadi fokus kita agar Desa Cendana Hitam Timur bisa keluar dari zona stunting," kata Yulius. "Salah satu upayanya melalui makanan bergizi tinggi, seperti olahan kelor ini," tambahnya.
Camat Yulius juga berharap para peserta dapat serius mengikuti pelatihan agar ilmu yang diperoleh bisa langsung diterapkan di rumah masing-masing. “Mudah-mudahan ibu-ibu di sini bisa belajar dengan baik, dan nantinya bisa membuat olahan kelor sendiri untuk membantu pemenuhan gizi anak-anak kita,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Cendana Hitam Timur, khususnya dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak balita di desa tersebut.